Thursday, February 23, 2017

Lingkungan Pemasaran dan Bagaimana Perusahaan Meresponnya? Lingkungan Mikro dan Makro Perusahaan

Pemasaran tidak beroperasi di lingkungan yang statis, tetapi dalam lingkungan yang kompleks dan berubah-ubah. Lingkungan pemasaran terdiri dari pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran. Perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang melakukan pengamatan terhadap lingkungan dan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah itu. Lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan mikro dan makro.

Lingkungan mikro terdiri dari pelaku yang dekat dengan perusahaan dan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pelanggannya diantaranya perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pasar pelanggan, pesaing dan masayarakat. Lingkungan makro terdiri dari kekuatan sosial yang lebih besar yang mempengaruhi lingkungan mikro seperti kekuatan demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik dan budaya.

Lingkungan Mikro Perusahaan
 Perusahaan
Dalam merancang rencana pemasaran, departemen pemasaran harus bekerja sama secara harmonis dengan departemen lainnya seperti departemen produksi, operasi, keuangan dan lain-lain. Hubungan kemitraan ini membentuk lingkungan internal yang berpengaruh dalam memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan.

Pemasok
Pemasok adalah sub sistem dalam lingkungan mikro pemasaran yang mempunyai peranan sangat penting terhadap kelangsungan produksi. Pemasok menyediakan sumber daya yang diperlukan perusahaan dalam menghasilkan produknya. Masalah-masalah yang dihadapi pemasok seperti kelangkaan bahan baku, tren  pemogokan kerja dan dan kejadian-kejadian lain yang dapat menghambat produksi dalam jangka pendek dapat berakibat rusaknya kepuasan pelanggan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, manajemen pemasaran harus selalu memantau faktor-faktor yang  mungkim muncul di lingkungan pemasok.

Perantara Pemasaran
Perantara pemasaran membaantu perusahaan mempromosikan, menjual dan mendistribusikan produknya ke pembeli akhir. Ada beberapa perantara pemasaran diantaranya;
  • Penjual perantara : perusahaan saluran distribusi yang membantu perusahaan menemukan pelanggan atau melakukan penjualan untuk mereka. Yang termasuk penjual perantara yaitu pedagang grosir dan pengecer.
  • Perusahaan distribusi fisik : membantu prusahaan menyimpan dan memindahkan baraang-barang dari titik asal ke tempat tujuan.
  • Agen jasa pemasaran : perusahaan mitra yang membantu menetapkan target dan mempromosikan produknya ke pasar yang tepat. Contohnya; riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, konsultan pemasaran.
  • Perantara keuangan : perusahaan mitra yang membantu membiayai transaksi atau menjamin resiko transaksi penjualan maupun pembelian. Contohnya : bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi.

Pelanggan
Terdapat lima jenis pelanggan yaitu;
  • Pasar konsumen : perorangan dan keluarga yang membeli barang dan jasa untuk kepentingan pribadi
  • Pasar bisnis : pasar yang membeli barang atau jasa untuk diproses lebih lanjut dan digunakan untuk proses produksi mereka
  • Pasar penjual perantara : membeli barang dan jasa untuk dijual kembali demi mendapatkan laba
  • Pasar pemerintah : badan pemerintah yang membeli barang dan jasa untuk menghasilkan pelayanan umum dan mendistribusikannya kepada pihak yang membutuhkannya
  • Pasar internasional : pembeli dari negara lain yang meliputi konsumen, pasar bisnis, penjual perantara dan pemerintah


Pesaing
Perusahaan tidak akan lepas dari persaingan bisnis baik oleh perusahaan serupa maupun perusahaan lain yang mengancam produknya secara tidak langsung. Dalam konsep pemasaran disebutkan bahwa untuk mencapai keberhasilan, perusahaan harus menyediakan kepuasan pelanggan yang lebih dari pesaingnya. Tidak ada strategi pemasaran yang paling kompetitif dan baik bagi semua perusahaan. Masing-masing perusahaan harus mempertimbangkan ukuran dan posisi industrinya sendiri.

Publik/Masyarakat
Lingkungan internal perusahaan juga meliputi masyarakat. Masyarakat merupakan kelompok yang mempunyai potensi kepentingan dan kepentingan nyata, atau pengaruh pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Kelompok-kelompok masyarakat tersebut yaitu;
  • Masyarakat keuangan. Masyarakat keuangan mempengaruhi perusahaan untuk memperoleh dana, misalnya bank dan pemegang saham.
  • Masyarakat media. Masyarakat media membawa berita, fitur, dan opini editorial, contohnya; surat kabar, majalah, stassiun radio dan televisi.
  • Masyarakat pemerintah. Manajemen harus memperhitungkan perkembangan pemerintah yang terkait dengan isu keamanan produk, kebenaran iklan, dan lain-lain.
  • Lembaga Swadaya Masyarakat. Keputusan-keputusan perusahaan adakalanya mendapat respon positif maupun negatif dari organisasi konsumen, kelompok lingkungan, kelompok minoritas dan lainnya.
  • Masyarakat lokal. Masyarakat lokal meliputi penduduk sebuah lingkungan atau organisasi komunitas.
  • Masyarakat umum. Perusahaan harus memperhatikan perilaku masyarakat umum terhadap produk dan aktivitasnya.
  • Masyarakat internal meliputi pekerja, manajer, sukarelawan dan dewan direksi. Masyarakat internal juga perlu diperhatikan karena dapat membawa isu ke tengah masyarakat, misalnya ketika pekerja senang bekerja di perusahaan mereka maka perilaku positif mereka akan tersebar ke masyarakat eksternal.


Lingkungan Makro Perusahaan
Lingkungan Demografi
Lingkungan demografi mencakup ukuran kepadatan, jenis kelamin, ras, lapangan kerja, dan data statistik lainnya. Lingkungan demografis menjadi sasaran pertama pemasar karena lingkungan demografis menyasar masyarakat dan masyarakat dapat membentuk pasar. Perubahan dalam lingkungan demografis mempunyai implikasi yang besar terhadap kegiatan pemasaran. Contohnya peningkatan atau penurunan jumlah penduduk yang berpengaruh terhadap permintaan suatu barang. Misalnya pada suatu daerah terdapat penurunan tingkat kelahiran, hal ini berpengaruh terhadap pemasaran produk-produk bayi dan anak.
Tren demografis yang banyak mendapat sorotan para ahli pemasaran salah satunya yaitu struktur usia populasi. Hal ini terkait dengan kelompok generasi misalnya generasi baby boomers, yaitu generasi yang lahir tahun 1946-1964. Ledakan poulasi ini terjadi pasca perang dunia II dan menjadi kelompok terkuat yang membentuk lingkungan pemasaran. Selanjutnya generasi X yaitu generasi yang lahir tahun 1965-1975 dan hanya sedikit populasinya dibanding generasi sebelumnya. Generasi-generasi selanjutnya yaitu generasi Y dan Z. Masing-masing generasi mempunyai karakter yang berbeda, sehingga ahli pemasaran harus mampu menganalisis kondisi ini  untuk menentukan jenis penawaran produknya. Selain memperhatikan kondisi setiap generasi, pemasar harus melihat pula faktor dekade waktu untuk memisahkan kelompok-kelompok kecil lainnya, misal generasi X dewasa dan remaja. Oleh karena itu, pemasar harus membentuk segmen usia khusus yang lebih tepat dalam masing-masing kelompok.
Mendefinisikan demografi juga meliputi perubahan geografis yang terjadi di masyarakat, yaitu migrasi atau perpindahan penduduk dan pola hidup mobile atau berpindah-pindah. Perubahan geografis dalam demografi kependudukan ini mau tidak mau harus diperhatikan oleh para pemasar untuk menentukan tawaran yang akan diberikan. Misalnya, penyedia website saat ini harus lebih memilih web yang responsif, yaitu web yang dapat disesuaikan secara otomatis dengan perangkat yang digunakan pengguna karena hampir semua masyarakat mulai beralih menngunakan smartphone daripada komputer untuk mengakses setiap halaman web.

 Lingkungan ekonomi
Faktor ekonomi terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen. Faktor-faktor tersebut diantaranya tingkat bunga, inflasi, suplai uang, aliran kredit, jumlah pengangguran dan lain-lain. Perubahan-perubahan faktor-faktor tersebut dapat berdampak besar pada pasar, sehingga perusahaan harus mampu menganalisa keadaan ekonomi dan melakukan ramalan tentang kondisi ke depan agar perubahan lingkungan ekonomi tersebut tidak berdampak sistemik pada perusahaan atau bahkan justru bisa dijadikan peluang bagi perusahaan.

 Kekuatan sosial dan budaya
Lingkungan sosial dan budaya secara luas mencakup kekuatan ekonomi, teknologi, hukum dan politik dan kekuatan-kekuaatan lain yang mempengaruhi nilai, persepsi, selera dan perilaku masyarakat. Hal-hal mendasar seperti keteguhan terhadap nilai-nilai budaya, pandangan atau persepsi masyarakat baik  terhadap diri sendiri, orang lain, organisasi, lingkungan, alam, dan semesta akan mempengaruhi pola-pola pemasaran. Contohnya, tumbuhnya kembali kecintaan pada alam pada akhirnya memunculkan produk-produk yang ramah lingkungan, bisnis-bisnis makanan yang alami dan organik serta kampanye-kampanye pemasaran yang mengusung tema kecintaan pada alam.

 Politik dan hukum
Proses politik dan hukum serta kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan suatu pemerintah berpengaruh terhadap kegiatan pemasaran. Misalnya saja undang-undang yang mengatur bisnis. Di wilayah yang menganut ekonomi bebas dan paling liberal pun undang-undang ini ada dan berguna untuk mengatur dan memandu kegiatan perdagangan. Sehingga, mau tidak mau pemasaran pun harus mematuhi undang-undang yang berlaku. Misalnya saja undang-undang perlindungan konsumen yang bertujuan untuk menghindarkan konsumen dari produk-produk yang tidak bertanggung jawab, melanggar privasi konsumen dan informasi yang tidak benar.

Lingkungan alam
Lingkungan alam meliputi sumber daya alam yang diperlukan sebagai masukan bagi pemasar atau sumber daya alam yang dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran. Kepedulian terhadap lingkungan yang sekarang ini muncul, dikarenakan kekhawatiran terhadap isu-isu lingkungan yang muncul akibat ulah manusia, diantaranya kelangkaan bahan mentah, peningkatan polusi, dan lain-lain. Kondisi ini memicu munculnya kebijakan dan regulasi pemerintah maupun masyarkat umum untuk lebih memperhatikan lingkungan. Peraturan-peraturan ini harus ditaati dan dalam praktiknya perusahaan menerapkan peraturan ini melampaui apa yang harus ditaati. Banyak perusahaan saat ini telah mengembangkan strategi berwawasan lingkungan untuk melindungi dan menjaga kelangsungan bumi. Pengembangan kemasan yang dapat didaur ulang, dan dapat diuraikan secara biologis, pengawasan polusi yang lebih baik, dan pemakaian energi yang lebih efisien merupakan contoh-contoh tanggung jawab perusahaan terhadap isu-isu lingkungan saat ini. Pengembangan strategi ini dikarenakan perusahaan semakin menyadari hubungan ekologi yang sehat dan ekonomi yang sehat.

 Teknologi
Lingkungan teknologi mungkin merupakan kekuatan yang paling besar yang membentuk keadaan masyarakat saat ini. Teknologi telah menciptakan benda mengagumkan seperti antibiotik, rotika, alat-alat elektronik, transportasi, internet dan lain-lain. Namun disisi lain, teknologi juga menciptakan kondisi yang mengkhawatirkan seperti nuklir, senjata biologis dan lain-lain.

 Merespon Lingkungan Pemasaran

Seperti yang kita ketahui, bahwa pemasaran tidak beroperasi di lingkungan yang statis, tetapi dalam lingkungan yang kompleks dan berubah-ubah dan masing-masing perusahaan mempunyai cara berbeda dalam menanggapi lingkungan tersebut. Terdapat tiga macam perusahaan; perusahan yang mewujudkan sesuatu, perusahaan yang menonton sesuatu yang terjadi, dan perusahaan yang tidak tahu apa yang terjadi. Banyak perusahaan yang memandang lingkungan pemasaran sebagai elemen yang tidak dapat dikendalikan. Mereka secara pasif menerima lingkungan pemasaran dan tidak berusaha merubahnya. Mereka hanya menganalisis kekuatan lingkungan dan merancang strategi yang akan membantu perusahaan menghindari ancaman dan memanfaatkan peluang tersebut.
Sementara, perusahaan lain mengambil langkah proaktif terhadap lingkungan pemasaran. Mereka   tidak hanya melihat dan bereaksi, namun mereka mengambil tindakan agresif untuk mempengaruhi masayarakat dan lingkungan pemasaran mereka. Perusahaan-perusahaan ini melakukan aktivitas seperti membuat iklan untuk membentuk opini publik, mengadakan acara media yang menguntungkan perusahaan, bahkan mempekerjakan pelobi untuk mempengaruhi perumusan undang-undang yang akan berdampak pada industri mereka dan lain-lain.

Dengan mengambil tindakan, perusahaan sering kali dapat mengatasi kejadian yang tidak dapat dikendalikan. Namun, manajemen pemasaran tidak selalu dapat mengendalikan kekuatan lingkungan. Dalam banyak kasus, manajemen pemasaran hanya dapat mengamati dan bereaksi terhadap lingkungan, terutama lingkungan demografis misalnya populasi geografis, lingkungan ekonomi, dan nilai budaya. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan, ahli pemasar yang cerdik akan mengambil langkah proaktif daripada pendekatan reaktif terhadap lingkungan pemasaran.

**Kottler&Armstrong
**dll

No comments:

Post a Comment