Kegiatan
pemasaran berhubungan erat dengan konsep-konsep organisasi seperti konsep produksi, konsep produk, dan konsep penjualan.
Konsep-konsep tersebut digunakan seiring dengan perkembangan ekonomi. Konsep
yang paling tua adalah konsep produksi.
Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan memilih produk yang ada di
mana-mana dan murah. Organisasi yang berorientasi produksi lebih menekankan
pembuatan produk secara efisien dengan jumlah produksi yang tinggi, berbiaya
rendah dan melakukan distribusi secara masal. Konsep ini lebih tepat diterapkan
pada perusahaan yang ingin memperluas pangsa pasar di negara-negara berkembang.
Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai
produk yang bermutu dan inovatif. Para manajer pada organisasi bisnis ini lebih
mengutamakan produk yang baik, dan didistribusikan serta dijual secara memadai.
Konsep penjualan menyatakan bahwa jika konsumen tidak
diperhatikan maka mereka tidak akan membeli produk-produk yang telah
dihasilkan. Sehingga organisasi harus melakukan penjualan dan promosi secara agresif. Konsep penjualan biasanya
diterapkan pada barang-barang yang biasanya tidak dipikirkan pembeli untuk
dibeli, seperti asuransi, ensiklopedia dll.
Organisasi yang mengimplementasikan konsep penjualan cenderung menjual
apa yang mereka produksi dan bukan menghasilkan apa yang diinginkan konsumen.
Konsep pemasaran muncul sekitar tahun 1950, dan mengubah
orientasi dari produk ke konsumen. Konsep ini menekankan pada apa yang
diinginkan konsumen, menemukan produk yang tepat untuk mereka dan menawarkan
sebuah kepuasan untuk konsumen. Dengan kata lain konsep ini berusaha memahami
dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Perusahaan-perusahaan yang menganut konsep
ini telah mencapai kinerja yang baik, seperti Apple, Sturbuck, dan LG.
Beda Penjualan Dan Pemasaran
Penjualan
|
Pemasaran
|
Tekanan
pada produk
|
Tekanan
pada keinginan konsumen
|
Perusahaan
membuat produk dan kemudian mereka-reka bagaimana menjualnya
|
Perusahaan
menentukan apa yang diinginkan konsumen kemudian membuat produk dan
menyerahkan produknya untuk memenuhi
keinginannya
|
Manajemen
berorientasi pada volumen penjualan
|
Manajemen
berorientasi laba usaha
|
Perencanaan
berorientasi hasil jangka pendek, berdasarkan produk dan pasar
|
Perusahaan
berorientasi hasil jangka panjang, berdasarkan produk produk baru, pasar yang
akan datang
|
Pada abad 21 muncul sebuah konsep pemasaran yang lebih
menyeluruh yang dikenal dengan konsep pemasaran
holistik. Konsep pemasaran ini memiliki pendekatan yang terpadu dan lebih
lengkap daripada konsep pemasaran tradisional. Konsep pemasaran holistik
didasarkan pada pengembangan, perancangan, dan implementasi program pemasaran,
proses pemasaran, dan kegiatan-kegiatan pemasaran yang luas. Konsep ini
memiliki komponen-komponen diantaranya
pemasaran hubungan, pemasaran terpadu, pemasaran internal, dan pemasaran yang
bertanggung jawab sosial.
Pemasaran relasi bertujuan membangun hubungan jangka
panjang dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan utama yaitu pelanggan,
pemasok, distributor dalam rangka meningkatkan keberhasilan pemasaran dan
mempertahankan kelangsungan bisnis jangka panjang. Hasil terakhir dari
pemasaran relasi adalah terbentuknya aset perusahaan berupa sebuah jaringan
pemasaran.
Pemasaran terpadu yaitu merencanakan serangkaian kegiatan
pemasaran dan merancang program pemasaran yang terpadu. Salat satu alat
pemasaran yang sudah sering digunakan oleh banyak pakar pemasaran yaitu bauran
pemasaran. Pemasaran internal yaitu memastikan semua anggota organisasi
memahami prinsip pemasaran dan mempunyai pandangan yang sama tentang pemasaran.
Pemasaran yang bertanggung jawab sosial menempatkan kegiatan pemasaran pada
masalah yang lebih luas, yaitu masyarakat. Pemasaran yang bertanggung jawab
sosial menuntut para pemasar untuk mempertimbangkan peran yang dapat mereka
mainkan dari segi kesejahteraan sosial.
Konsep Pemasaran Holistik |
**Kottler & Armstrong, Stanton
No comments:
Post a Comment