Pemasaran
berkembang seiring dengan perkembangan ekonomi masyarakat, dari ekonomi agraris
dan swasembada ke arah ekonomi berdasarkan pembagian kerja, industrialisasi dan
urbanisasi. Dalam ekonomi agraris setiap keluarga berswasembada dari mulai
pangan, pakaian rumah dan lain-lain. Kemudian pembagian kerja mulai ada dan
berkembang. Beberapa mulai menghasilkan sebuah produk yang bernilai lebih baik
dan di sisi lain mulai kekurangan produk lainnya. Dari sini muncullah
perniagaan, yang merupakan inti dari pemasaran. Pada mulanya perniagaan
tersebut masih bersifat sederhana, pertukaran produk masih bersifat lokal,
antar tetangga dan antar desa terdekat.
Sejarah Pemasaran |
Selanjutnya
dalam tahap perkembangan perniagaan, para produsen kecil mulai bermunculan.
Mereka membuat barang dalam skala lebih besar, untuk antisipasi pesanan dan
permintaan di masa mendatang. Pada masa inilah muncul bisnis baru yaitu
menjualkan hasil produksi yang mulai berlebihan. Bisnis ini yang menjadi
perantara antara produsen dan konsumen. Tahap ini merupakan tahap perkembangan
pemasaran.
Pemasaran
modern lahir seiring dengan adanya revolusi industri di Amerika. Produk-produk
yang dihasilkan di rumah, mulai berpindah ke pabrik-pabrik. Namun pada masa ini
perhatian masih dipusatkan pada perkembangan pabrik karena jumlah permintaan
pasar masih melebihi suplai barang, sehingga pemasaran masih belum betul-betul
berkembang. Pada tahun 1920 suplai barang semakin meningkat hingga melebihi
permintaan. Perhatian mulai berubah dari produksi ke pemasaran.
Setelah
masa Perang Dunia I mulailah dikenal istilah surplus dan kelebihan produksi,
akibat suplai melebihi tingkat permintaan masyarakat. Selama proses ini
produksi barang tidak mengalami banyak kendala. Permasalahan yang muncul yaitu
bagaimana mendistribusikan kelebihan produksi tersebut. Dari permasalahan ini,
aktivitas pemasaran mulai menigkat. Semakin banyak tenaga kerja yang terlibat
dalam kegiatan pemasaran, melakukan kegiatan menjual produk, termasuk secara
grosir atau eceran, menyediakan transportasi, pergudangan dan komunikasi.
Jumlah kegiatan ini telah melebihi jumlah aktivitas produksi, sehingga menjadi
tonggak berkembangnya kegiatan pemasaran.
Teori
pemasaran mulai berkembang seiring berkembangnya dunia pemasaran. Para ahli
mulai menuliskan ilmu-ilmu yang bisa diterapkan dalam mengatasi masalah dan
tantangan pemasaran. Beberapa konsep pemasaran muncul pada dekade ini, salah
satunya bauran pemasaran yang dicetuskan oleh Neil Borden di Universitas
Harvard. Teori pemasaran ini mulai menggeser pemasaran yang sebelumnya
berorientasi produksi menjadi pemasaran yang berorientasi konsumen.
Era
pemasaran yang sangat aktif pada masa tersebut, menimbulkan permasalahan baru.
Sumber daya ekonomi dan sosial menjadi semakin langka. Kekurangan bahan baku
menjadi isu utama selain masalah lain seperti pendidikan, peningkatan wilayah
kumuh, pembuangan sampah, dan polusi. Pada masa ini pula di Amerika terjadi
krisis energi, akibat kurangnya cadangan minyak bumi, padahal jumlah minyak
mentah dunia masih melimpah. Akhirnya pada pertengahan 1980, negara-negara
penghasil minyak mulai mencari jalan untuk memasarkan produk mereka. Dengan
cara ini masalah krisis energi di Amerika mulai teratasi, namun sebagian
industri masih memikirkan bagaimana memasarkan produk mereka. Persaingan dunia industri
semakin meningkat, sehingga memunculkan tantangan baru dalam bidang pemasaran.
Keberadaan
pemasaran selalu bergerak mengikuti keadaan ekonomi secara luas, kalangan
praktisi pemasaran pun mulai memikirkan konsep pemasaran yang sesuai. Teori
pemasaran pun banyak lahir pada masa ini, dengan tetap dibangun oleh
teori-teori klasik sebelumnya. Pendekatan pemasaran yang strategis mulai
diperkenalkan untuk menganalisa pertumbuhan dan pangsa pasar. Pemasaran pun
tidak hanya berorientasi pada penjualan sebuah produk tapi mulai merambah pada
pemasaran bidang sosial. Tidak hanya itu pemasaran societal yang sekarang kita
kenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR)
mulai dirintis pada masa ini.
Pemasaran
pada masa 1980an, dipengaruhi oleh kondisi politik dunia yang mengusung konsep
ekonomi berbeda yaitu kapitalisme dan sosialisme. Pada masa ini pula teknologi
mulai berkembang pesat. IBM, Apple dan Microsoft berlomba-lomba mengeluarkan
produk revolusionernya. Budaya pun turut berubah dengan terciptanya generasi
pop akibat berkembangnya teknologi broadcasting, seperti munculnya program MTV
pada tahun 1981. Masa inilah yang menjadi pintu era globalisasi. Pemasaran pun
mulai mengarah pada pemasaran global.
No comments:
Post a Comment