Pemasaran tidak beroperasi
di lingkungan yang statis, tetapi dalam lingkungan yang kompleks dan
berubah-ubah. Lingkungan pemasaran terdiri dari pelaku dan kekuatan di luar
pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan
mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran. Perusahaan yang
berhasil adalah perusahaan yang melakukan pengamatan terhadap lingkungan dan
mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah itu. Lingkungan pemasaran
terdiri dari lingkungan mikro dan makro.
Lingkungan
mikro terdiri dari
pelaku yang dekat dengan perusahaan dan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk
melayani pelanggannya diantaranya perusahaan, pemasok, perantara pemasaran,
pasar pelanggan, pesaing dan masayarakat. Lingkungan
makro terdiri dari kekuatan sosial yang lebih besar yang mempengaruhi
lingkungan mikro seperti kekuatan demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik dan budaya.
Lingkungan
Mikro Perusahaan
Perusahaan
Dalam
merancang rencana pemasaran, departemen pemasaran harus bekerja sama secara
harmonis dengan departemen lainnya seperti departemen produksi, operasi,
keuangan dan lain-lain. Hubungan kemitraan ini membentuk lingkungan internal
yang berpengaruh dalam memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan.
Pemasok
Pemasok
adalah sub sistem dalam lingkungan mikro pemasaran yang mempunyai peranan
sangat penting terhadap kelangsungan produksi. Pemasok menyediakan sumber daya
yang diperlukan perusahaan dalam menghasilkan produknya. Masalah-masalah yang
dihadapi pemasok seperti kelangkaan bahan baku, tren pemogokan kerja dan dan kejadian-kejadian
lain yang dapat menghambat produksi dalam jangka pendek dapat berakibat
rusaknya kepuasan pelanggan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, manajemen
pemasaran harus selalu memantau faktor-faktor yang mungkim muncul di lingkungan pemasok.
Perantara
Pemasaran
Perantara
pemasaran membaantu perusahaan mempromosikan, menjual dan mendistribusikan
produknya ke pembeli akhir. Ada beberapa perantara pemasaran diantaranya;
- Penjual perantara : perusahaan saluran distribusi yang membantu perusahaan menemukan pelanggan atau melakukan penjualan untuk mereka. Yang termasuk penjual perantara yaitu pedagang grosir dan pengecer.
- Perusahaan distribusi fisik : membantu prusahaan menyimpan dan memindahkan baraang-barang dari titik asal ke tempat tujuan.
- Agen jasa pemasaran : perusahaan mitra yang membantu menetapkan target dan mempromosikan produknya ke pasar yang tepat. Contohnya; riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, konsultan pemasaran.
- Perantara keuangan : perusahaan mitra yang membantu membiayai transaksi atau menjamin resiko transaksi penjualan maupun pembelian. Contohnya : bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi.
Pelanggan
Terdapat lima jenis pelanggan yaitu;
- Pasar konsumen : perorangan dan keluarga yang membeli barang dan jasa untuk kepentingan pribadi
- Pasar bisnis : pasar yang membeli barang atau jasa untuk diproses lebih lanjut dan digunakan untuk proses produksi mereka
- Pasar penjual perantara : membeli barang dan jasa untuk dijual kembali demi mendapatkan laba
- Pasar pemerintah : badan pemerintah yang membeli barang dan jasa untuk menghasilkan pelayanan umum dan mendistribusikannya kepada pihak yang membutuhkannya
- Pasar internasional : pembeli dari negara lain yang meliputi konsumen, pasar bisnis, penjual perantara dan pemerintah
Pesaing
Perusahaan tidak akan lepas dari persaingan bisnis baik
oleh perusahaan serupa maupun perusahaan lain yang mengancam produknya secara
tidak langsung. Dalam konsep pemasaran disebutkan bahwa untuk mencapai
keberhasilan, perusahaan harus menyediakan kepuasan pelanggan yang lebih dari
pesaingnya. Tidak ada strategi pemasaran yang paling kompetitif dan baik bagi
semua perusahaan. Masing-masing perusahaan harus mempertimbangkan ukuran dan
posisi industrinya sendiri.
Publik/Masyarakat
Lingkungan
internal perusahaan juga meliputi masyarakat. Masyarakat merupakan kelompok
yang mempunyai potensi kepentingan dan kepentingan nyata, atau pengaruh pada
kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Kelompok-kelompok masyarakat
tersebut yaitu;
- Masyarakat keuangan. Masyarakat keuangan mempengaruhi perusahaan untuk memperoleh dana, misalnya bank dan pemegang saham.
- Masyarakat media. Masyarakat media membawa berita, fitur, dan opini editorial, contohnya; surat kabar, majalah, stassiun radio dan televisi.
- Masyarakat pemerintah. Manajemen harus memperhitungkan perkembangan pemerintah yang terkait dengan isu keamanan produk, kebenaran iklan, dan lain-lain.
- Lembaga Swadaya Masyarakat. Keputusan-keputusan perusahaan adakalanya mendapat respon positif maupun negatif dari organisasi konsumen, kelompok lingkungan, kelompok minoritas dan lainnya.
- Masyarakat lokal. Masyarakat lokal meliputi penduduk sebuah lingkungan atau organisasi komunitas.
- Masyarakat umum. Perusahaan harus memperhatikan perilaku masyarakat umum terhadap produk dan aktivitasnya.
- Masyarakat internal meliputi pekerja, manajer, sukarelawan dan dewan direksi. Masyarakat internal juga perlu diperhatikan karena dapat membawa isu ke tengah masyarakat, misalnya ketika pekerja senang bekerja di perusahaan mereka maka perilaku positif mereka akan tersebar ke masyarakat eksternal.
Lingkungan
Makro Perusahaan
Lingkungan
Demografi
Lingkungan
demografi mencakup ukuran kepadatan, jenis kelamin, ras, lapangan kerja, dan
data statistik lainnya. Lingkungan demografis menjadi sasaran pertama pemasar
karena lingkungan demografis menyasar masyarakat dan masyarakat dapat membentuk
pasar. Perubahan dalam lingkungan demografis mempunyai implikasi yang besar
terhadap kegiatan pemasaran. Contohnya peningkatan atau penurunan jumlah
penduduk yang berpengaruh terhadap permintaan suatu barang. Misalnya pada suatu
daerah terdapat penurunan tingkat kelahiran, hal ini berpengaruh terhadap
pemasaran produk-produk bayi dan anak.
Tren
demografis yang banyak mendapat sorotan para ahli pemasaran salah satunya yaitu
struktur usia populasi. Hal ini terkait dengan kelompok generasi misalnya
generasi baby boomers, yaitu generasi
yang lahir tahun 1946-1964. Ledakan poulasi ini terjadi pasca perang dunia II
dan menjadi kelompok terkuat yang membentuk lingkungan pemasaran. Selanjutnya
generasi X yaitu generasi yang lahir tahun 1965-1975 dan hanya sedikit
populasinya dibanding generasi sebelumnya. Generasi-generasi selanjutnya yaitu
generasi Y dan Z. Masing-masing generasi mempunyai karakter yang berbeda,
sehingga ahli pemasaran harus mampu menganalisis kondisi ini untuk menentukan jenis penawaran produknya.
Selain memperhatikan kondisi setiap generasi, pemasar harus melihat pula faktor
dekade waktu untuk memisahkan kelompok-kelompok kecil lainnya, misal generasi X
dewasa dan remaja. Oleh karena itu, pemasar harus membentuk segmen usia khusus
yang lebih tepat dalam masing-masing kelompok.
Mendefinisikan
demografi juga meliputi perubahan geografis yang terjadi di masyarakat, yaitu
migrasi atau perpindahan penduduk dan pola hidup mobile atau berpindah-pindah. Perubahan geografis dalam demografi
kependudukan ini mau tidak mau harus diperhatikan oleh para pemasar untuk
menentukan tawaran yang akan diberikan. Misalnya, penyedia website saat ini
harus lebih memilih web yang responsif, yaitu web yang dapat disesuaikan secara
otomatis dengan perangkat yang digunakan pengguna karena hampir semua
masyarakat mulai beralih menngunakan smartphone daripada komputer untuk
mengakses setiap halaman web.
Lingkungan
ekonomi
Faktor
ekonomi terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola
pengeluaran konsumen. Faktor-faktor tersebut diantaranya tingkat bunga,
inflasi, suplai uang, aliran kredit, jumlah pengangguran dan lain-lain.
Perubahan-perubahan faktor-faktor tersebut dapat berdampak besar pada pasar,
sehingga perusahaan harus mampu menganalisa keadaan ekonomi dan melakukan
ramalan tentang kondisi ke depan agar perubahan lingkungan ekonomi tersebut
tidak berdampak sistemik pada perusahaan atau bahkan justru bisa dijadikan
peluang bagi perusahaan.
Kekuatan sosial dan budaya
Lingkungan
sosial dan budaya secara luas mencakup kekuatan ekonomi, teknologi, hukum dan
politik dan kekuatan-kekuaatan lain yang mempengaruhi nilai, persepsi, selera
dan perilaku masyarakat. Hal-hal mendasar seperti keteguhan terhadap
nilai-nilai budaya, pandangan atau persepsi masyarakat baik terhadap diri sendiri, orang lain, organisasi,
lingkungan, alam, dan semesta akan mempengaruhi pola-pola pemasaran. Contohnya,
tumbuhnya kembali kecintaan pada alam pada akhirnya memunculkan produk-produk
yang ramah lingkungan, bisnis-bisnis makanan yang alami dan organik serta
kampanye-kampanye pemasaran yang mengusung tema kecintaan pada alam.
Politik
dan hukum
Proses
politik dan hukum serta kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan suatu pemerintah
berpengaruh terhadap kegiatan pemasaran. Misalnya saja undang-undang yang
mengatur bisnis. Di wilayah yang menganut ekonomi bebas dan paling liberal pun
undang-undang ini ada dan berguna untuk mengatur dan memandu kegiatan
perdagangan. Sehingga, mau tidak mau pemasaran pun harus mematuhi undang-undang
yang berlaku. Misalnya saja undang-undang perlindungan konsumen yang bertujuan
untuk menghindarkan konsumen dari produk-produk yang tidak bertanggung jawab,
melanggar privasi konsumen dan informasi yang tidak benar.
Lingkungan
alam
Lingkungan
alam meliputi sumber daya alam yang diperlukan sebagai masukan bagi pemasar
atau sumber daya alam yang dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran. Kepedulian terhadap
lingkungan yang sekarang ini muncul, dikarenakan kekhawatiran terhadap isu-isu
lingkungan yang muncul akibat ulah manusia, diantaranya kelangkaan bahan mentah,
peningkatan polusi, dan lain-lain. Kondisi ini memicu munculnya kebijakan dan
regulasi pemerintah maupun masyarkat umum untuk lebih memperhatikan lingkungan.
Peraturan-peraturan ini harus ditaati dan dalam praktiknya perusahaan menerapkan
peraturan ini melampaui apa yang harus ditaati. Banyak perusahaan saat ini
telah mengembangkan strategi berwawasan lingkungan untuk melindungi dan menjaga
kelangsungan bumi. Pengembangan kemasan yang dapat didaur ulang, dan dapat
diuraikan secara biologis, pengawasan polusi yang lebih baik, dan pemakaian
energi yang lebih efisien merupakan contoh-contoh tanggung jawab perusahaan
terhadap isu-isu lingkungan saat ini. Pengembangan strategi ini dikarenakan
perusahaan semakin menyadari hubungan ekologi yang sehat dan ekonomi yang
sehat.
Teknologi
Lingkungan
teknologi mungkin merupakan kekuatan yang paling besar yang membentuk keadaan
masyarakat saat ini. Teknologi telah menciptakan benda mengagumkan seperti antibiotik,
rotika, alat-alat elektronik, transportasi, internet dan lain-lain. Namun disisi
lain, teknologi juga menciptakan kondisi yang mengkhawatirkan seperti nuklir,
senjata biologis dan lain-lain.
Merespon
Lingkungan Pemasaran
Seperti yang kita ketahui, bahwa pemasaran
tidak beroperasi di lingkungan yang statis, tetapi dalam lingkungan yang
kompleks dan berubah-ubah dan masing-masing perusahaan mempunyai cara berbeda
dalam menanggapi lingkungan tersebut. Terdapat tiga macam perusahaan; perusahan
yang mewujudkan sesuatu, perusahaan yang menonton sesuatu yang terjadi, dan
perusahaan yang tidak tahu apa yang terjadi. Banyak perusahaan yang memandang
lingkungan pemasaran sebagai elemen yang tidak dapat dikendalikan. Mereka secara
pasif menerima lingkungan pemasaran dan tidak berusaha merubahnya. Mereka hanya
menganalisis kekuatan lingkungan dan merancang strategi yang akan membantu
perusahaan menghindari ancaman dan memanfaatkan peluang tersebut.
Sementara, perusahaan lain mengambil
langkah proaktif terhadap lingkungan pemasaran. Mereka tidak hanya melihat dan bereaksi, namun
mereka mengambil tindakan agresif untuk mempengaruhi masayarakat dan lingkungan
pemasaran mereka. Perusahaan-perusahaan ini melakukan aktivitas seperti membuat
iklan untuk membentuk opini publik, mengadakan acara media yang menguntungkan
perusahaan, bahkan mempekerjakan pelobi untuk mempengaruhi perumusan
undang-undang yang akan berdampak pada industri mereka dan lain-lain.
Dengan mengambil tindakan, perusahaan
sering kali dapat mengatasi kejadian yang tidak dapat dikendalikan. Namun,
manajemen pemasaran tidak selalu dapat mengendalikan kekuatan lingkungan. Dalam
banyak kasus, manajemen pemasaran hanya dapat mengamati dan bereaksi terhadap
lingkungan, terutama lingkungan demografis misalnya populasi geografis,
lingkungan ekonomi, dan nilai budaya. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan,
ahli pemasar yang cerdik akan mengambil langkah proaktif daripada pendekatan
reaktif terhadap lingkungan pemasaran.
**Kottler&Armstrong
**dll